اللهم اجعل في قلبي نورا ، وفي سمعي نورا ، وفي بصري نورا ، وعن يميني نورا ، وعن شمالي نورا ، ومن بين يدي نورا ، ومن خلفي نورا ، ومن فوقي نورا ، ومن تحتي نورا ، واجعل لي نورا ، وأعظم لي نوراSelamat Datang Ke Suara Rakyat FM بِسْمِ اللَّهِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ أَصْـبَحْنا وَأَصْـبَحَ المُـلْكُ لله وَالحَمدُ لله ، لا إلهَ إلاّ اللّهُ وَحدَهُ لا شَريكَ لهُ، لهُ المُـلكُ ولهُ الحَمْـد، وهُوَ على كلّ شَيءٍ قدير ، رَبِّ أسْـأَلُـكَ خَـيرَ ما في هـذا اليوم وَخَـيرَ ما بَعْـدَه ، وَأَعـوذُ بِكَ مِنْ شَـرِّ هـذا اليوم وَشَرِّ ما بَعْـدَه، رَبِّ أَعـوذُبِكَ مِنَ الْكَسَـلِ وَسـوءِ الْكِـبَر ، رَبِّ أَعـوذُبِكَ مِنْ عَـذابٍ في النّـارِ وَعَـذابٍ في القَـبْر ...بِسْمِ اللَّهِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Wednesday, January 21, 2015

Dengarkanlah! Ini Dongeng Komandan Syiah Hizbullah Tewas oleh Israel di Golan


Satu di antara puluhan foto milisi Syiah Hizbullah yang tewas di Suriah. Potongan foto di atas merupakan para komandan Syiah Hizbullah yang tewas dalam berbagai pertempuran di Suriah




KIBLAT.NET, – Umat Islam di negara-negara Arab dan Islam selalu yakin dengan ‘dongeng’ yang disampaikan Teheran dan milisi-milisinya yang tersebar di banyak negara tetangga Arab –khususnya Hizbullah Lebanon– bahwa mereka adalah sumbu perlawanan terhadap penjajah Israel. Mereka mencoba membangun kembali ‘dongeng’ ini dengan berbagai cara dan sarana.

Ya…’dongeng’ ini telah terkuak kebohongannya seiring meletusnya revolusi Suriah dan bukti-bukti nyata atas kebohongan mereka. Orang-orang jauh dan dekat telah mengetahui bahwa Hizbullah Lebanon dan tuannya di Teheran benar menjadi sumbu perlawanan di Syam, akan tetapi bukan dalam menghadapi proyek Zionis sebagaimana yang digembar-gemborkan. Tidak lain, mereka menjadi sumbu perlawanan dalam menghadapi proyek Islam Ahlu Sunnah yang bertujuan merebut kembali hak-hak mereka yang dirampas oleh pemerintah. Proyek itu dikenal dengan “Musim Semi Arab” (Arab Spring).

Sejak kebohongan dongeng itu terungkap, Teheran dan milisi-milisinya tidak berhenti berupaya memunculkan kembali “dongeng-dongeng” tersebut. Mungkin apa yang dilaporkan banyak media beberapa hari terakhir tentang tewasnya enam komandan  Syiah Hizbullah Lebanon dan Iran dalam “serangan Israel” di perbatasan Suriah-Israel di Qunaithirah sebagai bagian dari upaya tersebut.
Hizbullah Lebanon, Senin pagi (19/01), mengklaim enam anggotanya tewas dalam “serangan udara Israel” yang menargetkan rombongan mereka di Quanaithirah. Termasuk dari yang tewas itu adalah komandan penting Hizbullah, Jihad Mughniyeh, anak mantan komandan militer HIzbullah yang telah tewas, Imad Mughniyeh.

“Rombongan itu tengah memeriksa teritorial kota Mazru’ah Al-Amal di provinsi Qunaithirah, Suriah. Kemudian mereka terkena serangan roket dari helikopter Israel sehingga menewaskan enam anggota dan komandan. Komandan itu adalah Muhammad Ahmad Isa dan Jihad Imad Mughniyeh, dan juga Abbas Ibrahim Hajazi, Muhammad Ali Hasan Abu Al-Hasad, Ghazi Ali Dzawi dan Ali Hasad Ibrahim,” kata Hizbullah dalam rilisnya kepada media.


hizbullah

Sebenarnya, informasi ini hanya datang dari satu pihak, Hizbullah Lebanon. Di sisi lain, informasi-informasi lainnya yang bermunculan bertentangan dengan yang disampaikan milisi Iran tersebut. Sebagian informasi itu meragukan kebenaran serangan Israel, sebagian lain menyangkal para komandan Hizbullah itu tewas akibat serangan udara Israel. Mereka yang menyangkal menegaskan bahwa komandan itu tewas sebelumnya di tempat yang berbeda. Kematian para komandan itu tidak ada hubungan dengan Qunaithirah sama sekali. Lantas, bagaimana kebenaran informasi ini? Siapa yang membunuh komandan Hizbullah Lebanon itu?

Adapun yang meragukan kebenaran serangan di perbatasan Suriah-Israel itu disampaikan oleh aktivis Suriah melalui akun resmi mereka di Facebook. Mereka memposting kesaksian para warga Suriah yang tinggal di dataran tinggi Golan. Para warga tersebut menegaskan tidak mendengar dan menyaksikan adanya serangan udara Israel di dataran tinggi Golan pada Ahad (18/01). Kemudian, aktivis membantah pernyataan Hizbullah yang menyebutkan komandannya tewas di dataran tinggi Golan, provinsi Qunaithirah, oleh serangan Israel. Mereka menegaskan bahwa para anggota Hizbullah itu tewas dalam penyergapan yang mereka alami di wilayah Qalamoon, pedesaan Damaskus.

Dengan asumsi bahwa serangan itu benar-benar terjadi dan tidak menutup kemungkinan hanya bualan, tujuan paling utama dan pokok yang diinginkan Hizbullah adalah menghidupkan kembali citra mereka dengan memperlihatkan bahwa korban mereka akibat serangan Zionis Israel. Sehingga, publik kembali menganggap bahwa mereka masih menjadi kelompok perlawanan Israel paling berbahaya di perbatasan dengan Israel. Seperti disebutkan di atas, citra mereka telah pudar akibat melibatkan diri mengalirkan darah Ahlu Sunnah di Suriah, sebagaimana ditegaskan penulis dan analis politik Timur Tengah, Anwar Malik.

Tidak bisa dipungkiri adanya kemungkinan lain di balik ‘dongeng”’penyerangan itu. Yaitu, Hizbullah bisa beralasan kepada publik adanya kelompok perlawanan penjajah Zionis di perbatasan Suriah (dataran Golan) di bawah komando Syiah. Itu sebagai alternatif kemungkinan pembentukan gerakan perlawanan di bawah komando Ahlu Sunnah terhadap penjajah Israel di masa mendatang, di perbatasan selatan dengan Suriah. Terlebih, setelah pejuang Suriah mengontrol bukit Tel Harrah yang terletak sangat strategis. Pejuang Suriah juga mengontrol banyak wilayah di provinsi Daraa dan Qunaithirah, sehingga hal itu menyebabkan rezim Suriah kehilangan kontrol di wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Zionis Israel itu.

Jika kita mempertimbangkan apa yang diumumkan akun-akun Jabhah Nusrah sebelumnya, yang menegaskan bahwa Jihad Imad Mughniyeh dan enam perwira Iran tewas dalam penyergapan yang dilancarkan mujahidin Jabhah Nusrah di daerah Jurud Qalamoon di pedesaan Damaskus, maka kita akan semakin yakin kebohongan “dongeng” yang disampaikan Syiah Hizbullah itu.
Di sisi lain, ada banyak bukti dan petunjuk lainnya yang bisa membantah kebohongan pernyataan yang disampaikan Syiah, di antara bukti terpenting itu adalah:

1. Militer Zionis Israel sampai saat ini belum mengakui serangan tersebut, di mana Menteri Pertahanan Israel Mose Yaalon pada Ahad malam menolak mengomentari insiden tersebut. Dalam pernyataannya yang dilansir radio Israel pada Ahad malam, Yaalon hanya mengatakan, “Hizbullah harus memberikan penjelasan tentang apa yang mereka lakukan di Suriah, jika sejumlah anggotanya tewas dalam serangan udara yang menargetkan wilayah Qunaithirah, sebagaimana yang diumumkan.”

2. Zionis Israel sangat mungkin bisa menargetkan pemimpin Syiah Hizbullah Lebanon, Hasan Nasrallah, jika mereka inginkan. Koran Israel, Jerusalem Post, telah mengungkap pada Desember lalu bahwa intelijen Israel, Mosad, yang ditanam di tubuh Hizbullah Lebanon menduduki sebagai penanggung jawab pengamanan Hasan Nasrallah. Artinya, Israel sangat mungkin bisa menargetkan dan membunuh Nasrallah. Kenapa Israel membiarkan orang nomor satu Hizbullah, sementara menargetkan orang yang kurang berperan dan lebih rendah kedudukannya di Hizbullah!?

3. Kemudian, seluruh indikasi dan pernyataan Israel menegaskan bahwa Yahudi bersikukuh atas keberlangsungan rezim tirani di Syam, paling utama adalah rezim di Suriah. Dengan demikian, hal itu selaras dengan keinginan pemimpin Hizbullah Lebanon yang membela keberadaan rezim Suriah dengan sepenuh kekuatan. Oleh karenanya, kenapa Israel harus membunuh orang-orang yang membantu memuluskan kepentingan dan merealisasikan tujuan mereka!!?

Ini adalah sebuah indikator, tanda-tanda dan petunjuk yang menunjukkan bahwa pembesaran berita serangan Israel ini oleh Hizbullah, hanya bertujuan mengalihkan perhatian kejahatan dan serangan Hizbullah terhadap warga sipil di Suriah. Mereka juga berupaya kembali memunculkan diri sebagai satu-satunya korban dari serangan Zionis dan menjadi gerakan perlawanan baru yang berada di Golan bagi penjajah Israel, di tengah kekuatan pejuang Suriah di wilayah tersebut semakin solid.

Sumber: almoslim.net
Penerjemah: Hunef

No comments:

Post a Comment