اللهم اجعل في قلبي نورا ، وفي سمعي نورا ، وفي بصري نورا ، وعن يميني نورا ، وعن شمالي نورا ، ومن بين يدي نورا ، ومن خلفي نورا ، ومن فوقي نورا ، ومن تحتي نورا ، واجعل لي نورا ، وأعظم لي نوراSelamat Datang Ke Suara Rakyat FM بِسْمِ اللَّهِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ أَصْـبَحْنا وَأَصْـبَحَ المُـلْكُ لله وَالحَمدُ لله ، لا إلهَ إلاّ اللّهُ وَحدَهُ لا شَريكَ لهُ، لهُ المُـلكُ ولهُ الحَمْـد، وهُوَ على كلّ شَيءٍ قدير ، رَبِّ أسْـأَلُـكَ خَـيرَ ما في هـذا اليوم وَخَـيرَ ما بَعْـدَه ، وَأَعـوذُ بِكَ مِنْ شَـرِّ هـذا اليوم وَشَرِّ ما بَعْـدَه، رَبِّ أَعـوذُبِكَ مِنَ الْكَسَـلِ وَسـوءِ الْكِـبَر ، رَبِّ أَعـوذُبِكَ مِنْ عَـذابٍ في النّـارِ وَعَـذابٍ في القَـبْر ...بِسْمِ اللَّهِ بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Thursday, January 1, 2015

CIA Siksa Tahanan dengan Musik Metal, Begini Metodenya!


KIBLAT.NET – Laporan penyiksaan Komite Intelijen Senat yang dirilis ke publik pada Selasa lalu mengungkapkan sejumlah penyiksaan fisik yang mengerikan dilakukan oleh CIA, di antaranya ialah waterboarding, pengurangan waktu tidur, dan kekerasan seksual.


Namun, ada rincian bahwa badan intelijen AS itu juga melakukan “teknik disorientasi suara”. Laporan itu menyebutkan para tahanan dipaksa mendengar suara musik yang sangat keras selama 24 jam sehari. Salah satunya adalah lagu “Rawhide” yang dinyanyikan oleh Blues Brothers.
Dalam catatan kaki, laporan tersebut mengungkapkan:

Catatan CIA menunjukkan bahwa dalam interogasi CIA kepada Ramzi bin al-Shibh … “Lagu ‘Rawhide’ yang dibawakan oleh Blues Brothers disetel berulang-ulang.” Catatan CIA menyatakan bahwa reaksi Ramzi bin al-Shibh saat mendengar lagu itu merupakan bukti pengkondisian, Ramzi bin al-Shibh “tahu kapan ia mendengar musik ke mana ia akan pergi dan apa yang akan terjadi.”
Tulisan ini mengurai bagaimana cara dan mengapa CIA menggunakan sejumlah lagu-lagu ikonik Amerika yang paling disukai banyak orang, sebagai instrumen penyiksaan.

Metode Penyiksaan CIA dengan Musik

Laporan tersebut secara khusus menyebutkan bahwa musik digunakan sebagai alat penyiksaan tanpa sentuhan di fasilitas penahanan COBALT. Para tahanan di sana, menurut laporan itu, “ditahan di dalam ruangan yang gelap gulita dan terus-menerus dibelenggu dalam sel yang terisolasi dengan suara keras atau musik dan hanya diberikan ember untuk kotoran manusia.”

Dari laporan penyiksaan terakhir di Teluk Guantanamo, kita sama-sama mengetahui bahwa lagu atau album yang sama kerap diputar berulang-ulang dengan volume yang sangat keras untuk membuat para tahanan tetap terjaga selama berjam-jam.

Sebuah laporan dari AP, pada tahun 2008, terkait kondisi tahanan di Teluk Guantanamo mengatakan bahwa suara musik yang keras itu digunakan “untuk menciptakan ketakutan, disorientasi dan memperpanjang unsur kejutan.

Tidak hanya musik yang digunakan untuk menjatuhkan lawan sampai mereka “rusak,” tetapi CIA juga, menurut laporan tersebut, menggunakan musik tertentu sebagai pemicu pada seorang tahanan bahwa waktu interogasi akan segera dimulai.

Music Torture/Ilustrasi.
Music Torture/Ilustrasi.
“Rawhide” adalah satu-satunya lagu yang secara eksplisit dinyatakan dalam laporan CIA digunakan sebagai teknik penyiksaan. Sejauh yang kita tahu, tidak ada daftar ‘lagu penyiksaan’ secara formal. Tapi pada tahun 2008, Justine Sharrock membuat daftar lagu untuk situs MotherJones bahwa ia telah mendapatkan sebuah daftar dari mantan tentara dan tahanan sejumlah lagu yang telah digunakan terhadap para tahanan. Berikut adalah beberapa dari mereka:

- Dope: “Die MF Die”, “Take Your Best Shot”
– Eminem: “White America”, “Kim”
– Theme Song Barney & Friends
– Drowning Pool: “Bodies”
– Metallica: “Enter Sandman”
– Meow Mix: jingle komersial

Sebuah laporan The Guardian dan Justine Sharrock mengungkapkan bahwa dua genre yang paling umum dari musik yang dimainkan untuk para tahanan adalah jenis musik heavy metal dan country, karena keduanya adalah genre khas Amerika. Musik metal dan country bukan hanya lagu yang sangat terkenal di seluruh dunia sebagai sebuah budaya pop, tapi jenis lagu itu juga membuat suara-suara yang asing bagi para tahanan.
Musik menghubungkan anda dengan budaya anda atau justeru malah memisahkan anda dari budaya anda.

“Musik memiliki kemampuan untuk mengambil alih pikiran dan menyerang pengalaman batin anda, sehingga membuatnya begitu menakutkan,” ujar Thomas Keenan, direktur Human Rights Project di Bard College, mengatakan kepada Al Jazeera.
Musik, seperti banyak bentuk seni, adalah bagaimana kita mengidentifikasi dengan budaya kita dan tempat kita di dunia. Memainkan musik Amerika atau budaya asing secara sengaja dimaksudkan untuk menjauhkan para tahanan dari diri mereka sendiri dan budaya mereka, serta untuk merusak mereka secara psikologis.

Dengan menggunakan musik Metal, terutama menggunakan volume yang keras, para tahanan dibanjiri dengan suara yang asing bagi telinga mereka. Dengan demikian, mereka semakin terisolasi terhadap sesuatu yang mereka rasa lebih baik terasosiasi dengannya.

“Secara inderawi, musik mungkin tidak terlalu mengganggu bagi saya. Karena saya dibesarkan di Inggris, saya tahu apa itu. Tapi warga desa Afghanistan, Yaman, dibuat bingung, terpesona dan benar-benar keluar dari diri mereka sendiri,” kata Moazzam Begg, seorang aktivis Inggris yang ditangkap oleh CIA di Pakistan pada Februari 2002, dalam memoarnya.

Selain itu, para penyiksa menggunakan apa yang disebut “musik kegagalan”, seperti lagu “I Love You” yang dinyanyikan oleh Barney dan lagu komersial Meow Mix komersial yang begitu optimis dan berulang-ulang bahwa mereka dapat digunakan untuk mendorong para tahanan ke dalam pemikiran bahwa perlawanan mereka akan sia-sia.

“Aku mencintaimu. Kamu cinta aku. Kami keluarga bahagia. Dengan pelukan yang besar, dan ciuman dari saya untuk Anda. Tidakka akan kau katakan bahwa kau mencintaiku juga?,” inilah lirik lagu yang dinyanyikan Barney. Mengenai hal ini, Sharrock berkata, “Anda harus berhenti tertawa karena Anda menyadari hal ini sebenarnya penyiksaan,” ujarnya di situs MotherJones.

Sumber: Vox.com
Penulis: Fajar Shadiq

No comments:

Post a Comment